Jumat, 24 Oktober 2008

Sebanyak 13 Jembatan di Ruas Mojosari-Ngoro Dilebarkan

MOJOSARI - Mengantisipasi kemungkinan terburuk pada ruas jalan Raya Porong, Dinas Pekerjaan Umum Prop jatim melakukan pelebaran 13 jembatan di ruas Mojosari-Ngoro di kabupaten Mojokerto, 13 jembatan tersebut dilebarkan antara 14-16 meter.
Kepala Satuan Non Vertikal Tertentu (SNKT) Proyek Pembangunan Jalan dan Jembatan Metropolitan Surabaya, Ir Agung Teguh di kantornya Jumat (6/6) mengatakan, dari 13 jembatan tersebut 3 jembatan yang memiliki bentang dilebarkan hingga 16 meter sedangkan 10 jembatan yang tidak memiliki bentang dilebarkan hanya 14 meter. Hingga saat ini proyek pembangunan jembatan tersebut sudah memasuki 50%.
“Jika sewaktu-waktu jalan raya Porong ditutup akibat tanggul jebol atau ruas jalan mengalami subsidence, jalur Mojosari-Ngoro siap menerima limpahan kendaraan 100%,”ujarnya.
Untuk pelebaran jembatan tersebut pemerintah mengalokasikan dana sekitar 12 milyar. Tahun 2007 di ruas yang sama pemerintah telah melakukan peningkatan kualitas aspal sepanjang 12 km yakni ditinggikan hingga 5 cm. Rencananya perbaikan pembangunan jalan di ruas tersebut selesai akhir tahun 2008.
Sebelumnya pemerintah Prop jatim juga telah melakukan pembangunan jalan dan jembatan di ruas Krian-Mojosari. Pembangunan jalan propinsi tersebut menyerap dana sekitar 95 miliyar. Dana tersebut dipenuhi dalam 2 tahun anggaran yakni 2007 sebanyak 70 miliyar dan 2008 25 miliyar. Adapun panjang jalan Krian-Mojosari yakni 15,45 km terdiri dari 3 ruas meliputi Jalan Katerungan 0,90 km, Lingkar Selatan Krian 2,10 km, jalan Krian-Mojosari 12,45 km.
Sedangkan paket pembangunan yang dikerjakan meliputi pembangunan jembatan Ngrame II sepanjang 358 meter meliputi 11 jembatan yakni jembatan Tropodo 7 meter, Box Tulvoerp Krian 5 meter, balai Panjang 7 meter, watutulis 17 meter, Kedung Nguling 14 meter, Plintahan 7 meter, Tangunan 7 meter, Prambon 19 meter, Ngrame II 225 meter, Ngrame IV 40 meter, Ngrame V 10 meter. Seluruh paket pembangunan jalan propinsi ini telah selesai sejak April lalu.

Penutupan tanggul
Hari ini Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo telah menyelesaikan penutupan tanggul cincin di titik 45 Desa Siring Kecamatan Porong Sidoarjo.
Humas BPLS Ahmad Zulkarnain mengatakan, untuk menormalkan kembali tanggul di sekitar sumur banjar panji I yang merupakan semburan utama lumpur lapindo, BPLS membutuhkan waktu 3 hari jika tidak mengalami subsidence lagi BPLS akan terus melakukan penindian pada tanggul utama.
Terkait upaya DPU yang melakukan perbaikan jembatan Mojosari-Ngoro Zulkarnain menambahkan, langkah antisipasi tersebut merupakan upaya pemerintah untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk. Meski saat ini Jalan Raya Porong masih bisa menjadi jalur utama menuju kawasan Jatim sebelah selatan. Upaya tersebut paling tidak dapat mengurangi kepanikan pengguna kendaraan. (*)

Sumber: Dinas Infokom Jatim

Tidak ada komentar: